Saturday, September 5, 2015

Perkembangan Aksara Tionghoa


Pada awalnya aksara Tionghoa itu sangat sederhana, umumnya merupakan gambar/simbol bermakna yang disebut piktografi. Misalnya tanda gambar berbentuk:

  melambangkan matahari, setelah berkembang ribuan tahun, akhirnya berbentuk sekarang, garis lengkung berubah menjadi garis lurus, bila dibaca/dilafalkan: “ri”, artinya matahari atau hari.

  melambangkan gunung, bentuk kini: , dibaca “shan”, artinya gunung.

  melambangkan pohon, bentuk kini , dibaca “mu”, berarti pohon atau kayu.

  melambangkan bulan, bentuk kini , dibaca “yue”, berarti rembulan atau bulan.

Para ahli menyebut bahasa Tionghoa itu bahasa visual, dengan melihat tulisannya sudah bisa menerka maknanya, walaupun tidak tahu cara baca/lafalnya.
 
Dalam perkembangannya selama beberapa ribu tahun, konon katanya 5000 tahun, bentuk-bentuk aksara itu mengalami perubahan, terutama dalam gaya penulisannya. Sekarang terdapat dua versi aksara yang berlaku, versi tradisional yang masih dipertahankan di Taiwan, Hongkong dan Makao, serta versi sederhana yang digunakan di China. Versi tradisional lebih banyak goresannya, versi sederhana lebih sedikit goresannya, namun arti dan bunyinya tidak berubah. Misalnya (guo, artinya negara, versi tradisional) dan(guo, artinya negara, versi sederhana).

Bila ada dokumen yang hendak diterjemahkan, maka untuk keperluan di Taiwan harus menggunakan versi tradisional, untuk keperluan di China harus menggunakan versi sederhana. Untuk Hongkong dan Makao, kita boleh menggunakan salah satu versi.

JAP TJIONG NJAP - penerjemah tersumpah bahasa Mandarin di Surabaya