Umumnya, suatu bahasa terdiri dari bahasa lisan dan bahasa tulisan,
demikian pula Bahasa Tionghoa. Sarana komunikasi dalam bahasa tulisan
adalah aksara. Jenis aksara yang paling kita kenal sekarang adalah
aksara Latin, selain itu ada aksara Arab, Korea, Jepang, Mesir kuno
dan lain-lain. Aksara Tionghoa amat unik, bahkan orang menganggap
aksara ini paling sulit dipelajari. Mungkin benar, namun saya
berpendapat bahwa hal itu dianggap sulit karena banyak orang belum
menguasai metode penulisannya.
Awalnya sebuah aksara merupakan sebuah lambang/lukisan/simbol yang
bermakna, dan aksara itu memiliki bunyi, bisa dilafalkan/dibacakan.
Misalnya, simbol “ + ” kita sebut “plus” dengan arti tambah;
simbol “&” dibaca “ n” dengan arti “dan”. Demikian
juga dengan aksaraTionghoa. Konstruksi aksara Tionghoa umumnya
berbentuk persegi.
Aksara “一”
dilafalkan “yi”, artinya “satu”;
aksara “人”
dilafalkan “ren”, artinya “orang”;
tulisan “一人”
dilafalkan “yi ren”, artinya “satu
orang”. Mudah bukan? Jadi, jika Anda menyebut “yi ren”
secara benar sesuai intonasi setiap aksaranya, maka ucapan Anda
berarti “satu orang”; bila ditulis dengan aksara Tionghoa
bentuknya seperti “一人”.
Ini hanya sebuah contoh sederhana untuk dasar pembentukan frasa dalam
bahasa Tionghoa.
JAP TJIONG NJAP - penerjemah tersumpah bahasa Mandarin di Surabaya